Jadi, masih tak ada kabar juga darimu

Jadi, masih tak ada kabar juga darimu

Sekarang, aku harus bertegar hati membiarkan diri ini tanpa ada perhatian darimu. Aku mengawali hari selalu dan selalu menatap ponsel yang tetap saja tidak berdering *krikkrik* masih juga tak ada kabar dari mu sayang, jadi ini semua karena perjanjian yang konol itu? Entah apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah harus mengalah searang? Atau tetap dengan pendirianku? Jadi sekarang aku egois atau apalah? Selalu membingungkan seperti ini tak berujung tak berakhir dan selalu digantungkan. Alangkah kau mengerti sakitnya hati ini?

Sekarang, aku hanya bisa menerima kenyataan ini, tak bisa menuntut banyak hal, aku bukanlah gadis siapa-siapa mu yang berhak melarang ini itu dan menuntut banyak hal darimu. Aku hanya bisa berdiam diri menunggu dan menunggu, hanya bisa menyanyangimu dalam diam dalam hati yang tak pernah terungkap, terlalu penakutkah aku untuk mengakui? Atau terlalu gengsinya? Bukan sayang, aku hanya berhati – hati dengan hati karena sekali lagi aku merasa sakit waktu takkan sanggup untuk mengobatinya lagi. Dalam rindu, aku hanya bisa duduk diam menatap kaca jendela yang jelas akan rintik hujan gerimis hujan yang menemani setiap kerinduanku, andai hujan bisa berbicara dia akan mengatakan menyampaikan kata rindu ini untukmu…

Pagi tadi, aku menerjang terik panasnya matahari kota saria ini, dari ujung ke ujung dan hanya untuk satu hal yang tak pernah ka mengerti. Dalam hati aku masih berharap ada sekilas pesan singkat dari mu, setiap menit aku melirik hp ini namun tetap saja tidak bordering. Aku selalu menyimpang pesan singkat darimu dan akan kubaca ketika rindu melanda ku. Pagi tadi aku merindukanmu, mungkin rindu untuk kesekian kalinya dan aku menguatkan hatiku untuk memberi mu pesan singkat dariku, dan aku berharap itu semua bisa memberimu semangat di pagi hari ketika kamu bangun. Langkah senangnya hati ini ketika pesan singkatku pun dibalas, dan berakhir dengan pulsa yang habis memberhentikan obrolan seklias kita di pagi hari. Apa kah ini namanya cinta? Atau phanya pelampiasan rindu belaka? Aku selalu tersenyum ketika membaca pesan singkatmu, selalu di ulang-ulang dan tak pernah aku delete .

Masih mengaharap kamu akan menyapaku di esok hari setelah kita teroerangkap atas perjanjian konyol dan entah berapa hari kita tak bertemu, abaikan itu semua sayang, kau tau aku wanita tegar setegar batu karang yang dihempas ombak. Tak goyah hati ini walau terus disakiti, atau mungkinkan kekebalanku sudah melampaui batas sehingga aku tak merasa disakiti oleh lelaki. Mencintaimu adalah hal yangpaling bodoh yang aku lakukan, karena kau milik dia, dia yang selalu ada dihatimu. Seharusnya dari awal aku tak berharap banyak bpadamu, tak mempercayai bualanmu itu, serta emot2 yang kau berikan kepadaku, sehingga melelehkan hati ini membuat hati ini menemukan tempat nyaman yang baru utnuk di singgahi. Jadi sekarang lupakanlah sayang, lupakan kita pernah baik-baik saja, lupakanlah semua kata rindu yang kulontarkan, lupakanlah semua sayang. 

Sayang tolong kembalikan senyumku, kembalikan hati ini seperti utuh sediakala, kembalikan lah tempat nyaman itu. Aku selalu menunggumu,menunggu kamu kembali kepadaku dan tolong jangan pergi (lagi). Sekian aku kangen kamu!


Dari anak belasan tahun yang lebih dewasa darimu,
 yang hanya tahu untuk mencintaimu sayang :*




up