diart part 3


Detik demi detik berlalu dan masih dengan laptop yang senantiasa menemaniku dalam senang dan duka dia lebih setia daripadamu . dia tak pernah mengeluh dia selalu mendengarkan keluh kesahku dia teman yang baik tempat curahan gundah hati ini . dikala malam datang dan bergalau ria sambil menyiapkan berlembar – lembar tissue untuk menghapus gerimis kecil yang menetes di pipi . tak bisa kuhentikan mereka menetes dengan sendirinya . tak pernah ku memintanya tak pernah ku melarangnya . demikian juga dengan mu . yang datang tiba – tiba dan pergi begitu saja . apakah kau tak tahu apa yang ku rasakan ? semua ini keluh kesahku selama ini . yang selalu menantimu dengan keegoisan ku . yang mahal untuk mengakuinya . jaim dalam kamus kita masih melekat dengan jiwa raga kita . yang senantiasa tak bisa ku tinggalkan . yang senantiasa mendorong ku untuk mengatakan hal yang sebenarnya . yang meminta hati ini untuk jujur . tak semudah yang terucap . hati ini tak kuasa untu melakukan semua nya . namun harus kulakukan . menyimpan semua ini hanya membuat hati kecewa entah kenapa kau tak pernah menyadarinya . selalu tertutup dengan kemalasan untuk bergerak . berhenti membuat masalah yang menjadi galau tanpa akhir . membuka lembaran baru . mengubah sikap dan sifat . menjadi pribadi yang lebih baik lebih tertutup . senantiasa bersyukur kepada nya dan mendekatkan diri kepada nya . perubahan memang sulit untuk kita terima . namun ku kan mencoba semua ini . tak pernah terbayang dalam benak hati . tak pernah berfikir mau berubah . entah berfikir kearah yang benar atau modern . atau tertutup . tak pernah ada dorongan itu muncul lagi . sesaat dalam hati memberontak . inilah takdir hidupku ?? inilah cerita kehidupanku ?? masih bertanya – Tanya dalam hati . namun tak pernah menemukan jawaban dari semua permasalahan ini . mungkinkah akan terjadi ?? masih adakah pintu keajaiban untuk hambamu ini ya Allah masih adakah mukjizat mu ?? terdiam sejenak menghela nafas panjang yang tidak menyenangkan . sambil mengangkat dagu yang masih tertunduk mencoba tegar meski tak mampu haruskah kusudahi saja ?? harus kah ku kubur dalam – dalam ?? ini hanyalah gundahan hati yang tak tahu kapan akan berakhir . menulis itu menyenangkan . menulis membuat hati tenang . dan ini curahan palng jujur yang pernah aku tulis dalam bahasa yang masih sopan tanpa menjelekkan orang lain . sekian and thanks J

0 komentar:

Posting Komentar


up